Sabtu, 13 Oktober 2012

MUHAMMAD RIZAL
14210800
2EA16

TUGAS KEWARGANEGARAAN

1. Untuk membangun suatu tatanan masyarakat yang demokratis dan berkeadaban, maka diperlukan karakteristik masyarakat yang sebagai berikut :

A. Rasa Hormat dan Tanggung Jawab
Sebagai warga Negara Indonesia yang terdapat berbagai macam etnis, suku, ras, keyakinan, agama dan ideology politik hendaknya setiap masyarakat memiliki rasa hormat akan sesama manusia. Selain itu juga sebagai warga Negara yang baik, setiap masyarakat dituntut untuk bertanggung jawab atas apa yang diperbuat atau dilakukan, baik untuk bangsa, Negara, orang lain, dan diri sendiri.

B. Bersikap Kritis
Sebagai warga Negara yang demokratis hendaknya bersikap kritis terhadap segala kenyataan empiris dan kenyataan supra empiris, sikap kritis ini juga harus ditunjukan untuk diri sendiri, sikap kritis untuk diri sendiri itu harus disertai dengan sikap kritis terhadap pendapat atau masukan dari orang lain.

C. Membuka Diskusi dan Dialog
Di Negara yang demokratis pasti banyak memiliki perbedaan, di antaranya perbedaan pendapat dan perbedaan pandangan serta perilaku. Untuk memperkecil kemungkinan terjadinya konflik akibat perbedaan tersebut, maka membuka diri untuk berdiskusi dan berdialog dengan orang lain merupakan perilaku yang tepat untuk memperkecil kemungkinan konflik antar perbedaan tersebut.

D. Bersifat Terbuka
Sikap terbuka merupakan bentuk kebebasan untuk menerima atau memberikan pemikiran, termasuk rasa menghargai akan pendapat orang lain.

E. Rasional
Sebagai warga Negara yang berdemokrat, sikap rasional ini sangat diperlukan untuk mengambil keputasan. Namun pengambilan keputusan ini tentunya harus sesuai dengan akal sehat atau bias diterima oleh semua orang agar tidak menimbulkan sifat egois. Sifat rasional ini sangat dibutuhkan dalah permasalahan yang terjadi di Negara kita.

F. Jujur
Memiliki sifat jujur bagi warga negara merupakan sesuatu yang wajib. Kejujuran merupakan kunci bagi terciptanya keselarasan dan keharmonisan hubungan antar warga negara. Sikap jujur bisa diterapkan disegala sektor, baik politik, sosial, ekonomi dan budaya. Kejujuran politik adalah bahwa, kesejahteraan warga negara merupakan tujuan yang ingin dicapai.
Beberapa karakteristik warga yang demokrat diatas, merupakan sikap dan sifat yang seharusnya melekat pada seorang warga negara. Hal ini akan menonjolkan sosok warga negara yang demokratis, yakni mampu mempengarui dan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan secara mandiri. Sebagai warga negara yang demokratis, ia mempunyai karakteristik lanjutan sebagai berikut :
1. Memiliki kemandirian. Mandiri berarti tidak mudah dipengaruhi atau berpegang teguh pada pendiriannya, dan bersikap kritis pada segenap keputusan yang ada di Negara kita.
2. Memiliki tanggung jawab pribadi, politik, dan ekonomi sebagai warga negara, khususnya dilingkungan masyarakat. Atau juga dilingkungan sekolah dan lingkungan sosial.
3. Menghargai harkat dan martabat manusia dan kehormatan pribadi. Menghargai berarti menghormati hak-hak asasi dan pribadi setiap orang tanpa membedakan ras, warna kulit, golongan, ataupun warga negara yang lain.
4. Berpartisipasi dalam urusan kemasyarakatan dengan pikiran dan sikap yang santun. Warga negara yang demokratis secara efektif mampu mempengarui dan berpartisipasi dalam proses-proses pengambilan kebijakan pada level sosial yang paling kecil dan lokal, misalnya dalam rapat keorganisasian.
5. Mendorong berfungsinya demokrasi konstitusional yang sehat. Tidak ada demokrasi tanpa aturan hukum dan konstitusi. Tanpa konstitusi, demokrasi akan menjadi anarkhi. Karena itu, warga negara yang demokartis harus melakukan empat hal untuk mewujudkan demokrasi konstitusional, yaitu :
• menciptakan kultur tat hukum yang sehat dan aktif
• Ikut mendorong proses pembuatan hukum yang aspiratif
• Mendukung pembuatan-pembuatan materi-materi hukum yang responsif
• Ikut menciptakan aparat penegak hukum yang jujur dan bertanggung jawab

2. Visi dan Misi  :
Pengertian Visi
Visi ialah suatu pandangan tentang  tujuan - tujuan dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut pada masa yang akan datang.
Visi itu tidak dapat dituliskan secara lebih jelas detail gambaran sistem yang ditujunya, di karenakan perubahan teknologi, zaman serta situasi yang sulit diprediksi selama masa yang panjang tersebut.
Beberapa persyaratan yang hendaknya dipenuhi oleh suatu pembuatan visi, yaitu berupa sebagai berikut :

- Berorientasi ke masa yang akan dating atau ke depan
- Tidak dibuat berdasarkan kondisi saat ini
- Mengekspresikan kreatifitas
- Berdasar pada prinsip nilai yang mengandung penghargaan bagi masyarakat
Pengertian Misi
Misi ialah pernyataan atau cara-cara tentang apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan. Misi adalah tujuan dan alasan mengapa seseorang/lembaga itu ada dan membuat suatu tujuan, Dan  misi juga akan memberikan arah sekaligus batasan proses pencapaian tujuan.

3. VISI dari pendidikan kewarganegaraan dalam menghadapi eraglobalisasi, secara meluas dan mendalam
Visi dari pendidikan kewarganegaraan  dalam menghadapi eraglobalisasi adalah sebagai sumber nilai dan pedoman dalam pengembangan dan penyelenggaraan program studi, guna mengantarkan mahasiswa mementapkan kepribadiannya sebagai manusia yang demokratis. Hal ini berdasarkan pada suatu realitas yang dihadapi, bahwa mahasiswa adalah sebagai generasi bangsa yang harus memiliki tujuan intelektual ke depan, religius, berkeadaban, berkemanusiaan dan cinta tanah air bangsanya serta harus mampu menjadikan mahasiswa berfikir maju dengan aspek – aspek ilmu kewarganegaraan yang telah di dapatnya untuk dapat di terapkan dalam ruang lingkup kehidupannya. 

Jumat, 12 Oktober 2012

DEMOGRAFI

MUHAMMAD RIZAL

14210800

3EA16

 

 DEMOGRAFI

 

A. FAKTOR-FAKTOR DEMOGRAFI 

Pertumbuhan penduduk yang makin cepat, mendorong pertumbuhan aspek-aspek kehidupan yang meliputi aspek social, ekonomi, politik, kebudayaan dan sebagainya. Dengan begitu, maka juga bertambahlah sistem mata pencaharian hidup menjadi lebih kompleks.

Secara umum ada 3 faktor utama yang mempengaruhi pertambahan penduduk, yaitu :

  1. Kelahiran

  2. Kematian

  3. Perpindahan

Dalam pengukuran demografi ketiga faktor tersebut diukur dengan tingkat/rate. Tingkat/rate ialah kejadian dari peristiwa yang menyatukan dalam bentuk perbandingan. Biasanya perbandingan ini dinyatakan dalam tiap 1000 penduduk.

Berikut sedikit penjelasan mengenai pengukuran Fertilitas :

  1. Pengukuran Fertilitas TahunanAdalah pengukuran kelahiran bayi pada tahun tertentu dihubungkan dengan jumlah penduduk yang mempunyai resiko untuk melahirkan pada tahun tersebut. Adapun ukuran – ukuran fertilitas tahunan adalah :

    1. Tingkat Fertilitas Kasar
      Adalah banyaknya kelahiran hidup pada satu tahun tertentu tiap 1000 penduduk.

    2. Tingkat Fertilitas Umum
      Adalah jumlah kelahiran hidup per.1000 wanita usia reproduksi (usia 14-49 atau 15-44 th) ) pada tahun tertentu.

    3. Tingkat Fertilitas Menurut Umur
      Adalah perhitungan tingkat fertilitas perempuan pada tiap kelompok umur dan tahun tertentu.

    4. Tingkat Fertilitas Menurut Urutan Kelahiran , Adalah perhitungan fertilitas menurut urutan kelahiran bayi bayioleh oleh wanita pada umur dan tahun tertentu.

  2. Pengukuran Fertilitas Kumulatif
    Adalah pengukuran jumlah rata rata-rata anak yang dilahirkan oleh seorang perempuan hingga mengakhiri batas usia suburnya. Adapun ukuran – ukuran fertilitas kumulatif adalah : 

    1. Tingkat Fertilitas Total (TFR)
      adalah jumlah kelahiran hidup laki laki-laki & wanita tiap 1000 penduduk yang hidup hingga akhir masa reproduksinya dg dg catatan : 

      • tidak ada seorang perempuan yg meninggal sebelum mengakhiri masa reproduksinya.

      • tingkat fertilitas menurut umur tdk berubah pd periode waktu tertentu.

    2. Gross Reproduction Rates (GRR)
      adalah jumlah kelahiran bayi perempuan oleh 1000 perempuan sepanjang masa reproduksinya dengan catatan tdk ada seorang perempuan yg meninggal sebelum mengakhiri masa reproduksinya.

    3. Net Reproduction Rates (NRR)
      adalah jumlah kelahiran bayi  oleh sebuah hipotesis dari 1000 (pr) dengan memperhitungkan kemungkinan meninggalkan para (pr) itu sebelum mengakhiri mengakhiri masa reproduksinya.

Faktor Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya fertilitas penduduk :

  1. Faktor Demografi, antara lain :

    • Struktur umur

    • Struktur perkawinan

    • Umur kawin pertama

    • Paritas

    • Disrupsi perkawinan

    • Proporsi yang kawin

  2. Faktor Non Demografi, antara lain :

    • Keadaan ekonomi penduduk

    • Tingkat pendidikan

    • Perbaikan status perempuan

    • Urbanisasi dan industrialisasi

Berikut sedikit penjelasan mengenai pengukuran mortalitas :

  1. Crude Death Rate (CDR)
    Adalah banyaknya kematian pada tahun tertentu, tiap 1000 penduduk pada pertengahan tahun.

  2. Age Specific Death Rate (ASDR)
    Adalah jumlah kematian penduduk pd tahun tertentu berdasarkan klasifikasi umur tertentu.

  3. Infant Mortality Rate (IMR)
    Adalah tingkat kematian bayi

Karakter kelompok penduduk yang mempengaruhi Crude Death Rate (CDR) :

  1. Antara penduduk daerah pedesaan dan daerah perkotaan

  2. Penduduk dengan lapangan pekerjaan yang berbeda

  3. Penduduk dengan perbedaan pendapatan

  4. Perbedaan jenis kelamin

  5. Penduduk dengan perbedaan status kawin

Faktor terakhir yang mempengaruhi kecepatan pertumbuhan penduduk suatu daerah adalah Perpindahan (Migrasi) atau Mobilitas Penduduk yang artinya proses gerak penduduk dari suatu wilayah ke wilayah lain dalam jangka waktu tertentu.
Faktor – faktor yang mempengaruhi migrasi :

  • Faktor individu

  • Faktor yang terdapat di daerah asal

  • Faktor yang terdapat di daerah tujuan

  • Rintangan antara daerah asal dan daerah tujuan

Daya tarik dan daya dorong di daerah asal yang mempengaruhi perpindahan penduduk :

  1. Kekuatan Sentripetal
    Adalah kekuatan yang mengikat orang untuk tinggal di daerah asal, misalnya : 

    • Terikat tanah warisan

    • Menunggu orang tua yang sudah lanjut

    • Kegotong royongan yang baik

    • Daerah asal merupakan tempat kelahiran nenek moyang mereka

  2. Kekuatan Sentrifugal
    Adalah kekuatan yang mendorong seseorang untuk meninggalkan daerah asal, misalnya : 

    • Terbatasnya pasaran kerja

    • Terbatasnya fasilitas pendidikan                                                                                                 

B. PENGARUH FAKTOR-FAKTOR DEMOGRAFI TERHADAP PEMASARAN

Seperti yang kita ketahui bahwa target utama dari pemasaran adalah konsumen, konsumen itu terdiri dari berbagai rentang umur, dari yang muda sampai yang tua, jenis kelamin, suku. Lingkungan demografi sangatlah penting karena manusia adalah unsur terpenting dalam pembentukan pasar.Setiap barang atau jasa pastilah beda dalam penempatannya, sesuai dengan umur konsumen, jenis kelamin komnsumen, suku bangsa konsumen, dll. Demografi sangat berpengaruh dalam pemasaran karena setiap barang atau jasa yang diproduksi itu harus tepat kepada factor demografi tersebut. faktor demografis ini sangat banyak digunakan dalam  menyusun segmentasi  pasar  ,alasan banyak  d i gunakan segmentasi    ini adalah kebutuhan dan  keinginan  konsumen sangat  erat hubungannya dengan demografis. Lagi pula unsur demografis ini lebih mudah  diukur  jumlahnya.

 

 

 

 

Sabtu, 06 Oktober 2012

ASPEK DALAM ILMU PERILAKU KONSUMEN


 Muhammad Rizal
14210800
3EA16


Tugas Softskill (Aspek-Aspek dalam Ilmu Perilaku Konsumen)

Perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan, menggunakan barang-barang atau jasa ekonomi yang selalu berubah dan bergerak sepanjang waktu. Selain itu merupakan tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa,
dimana mereka dapat mengilustrasikan pencarian untuk membeli, menggunakan, mengevaluasi dan memperbaiki suatu produk dan jasa mereka. Focus dari perilaku konsumen adalah bagaimana individu membuat keputusan untuk menggunakan sumber daya mereka yang telah tersedia untuk mengkonsumsi suatu barang.

TEORI-TEORI PERILAKU KONSUMEN
TEORI EKONOMI MIKRO
Menurut teori ini keputusan membeli merupakan hasil perhitunganekonomisalnya rasional yang sadar. Pembeli akan berusaha malkukan pembelianbarang-barang yang akan memberikan kegunaan atau memberikan kepuasan yangpaling banyak sesuai dengan keinginannya dan harga-harga relatif. Asumsi dari teori ini adalah :
a. konsumen selalu mencoba memaksimumkan kepuasannya dlm batas-bataskemampuan finansialnya.
b. konsumen mempunyai pengetahuan tentang beberapa alternatif sumber untuk memuaskan kebutuhannya.
c. konsumen selalu bertindak rasional.
Teori ini umumnya ditolak karena kenyataanya tidak ada orang yang sebelummembeli barang tertentu terlebih dahulu menghitung teliti marginal utility barangtersebut dan membandingkanya dengan marginal utility dengan barang lain. Teoriini hanya memasukkan faktor ekonomi sebgai variabel pembentuk perilakusedangkan faktor-faktor lain yang sebenarnya turut membentuk perilaku tidak dimasukkan dalam teori ini.

TEORI PSIKOLOGIS
Teori psikologi mendasarkan diri pada faktor-faktor psikologis individuyang selalu dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan lingkungan. Perilaku manusiasangat komplek karena proses mental tidak dapat diamati secara langsung.

TEORI PSIKOANALITIS
Dasar teori ini adalah teori psikoanalisa dari Sigmen Freud. Perilakumanusia merupakan kerjasama dari ketiga aspek dlm struktur kepribadian manusiayi; (1)id (das es), (2)ego (das ich), (3)super ego (das veber ich).
Id adalah aspek biologis merupakan wadah dari dorongan-2 yang ada dlmdiri manusia. Id hanya mengenal dunia obyektif (dunia batin). Misalnya, rasalapar dalam id dapat dipuaskan baik dengan mengkhayalkan makan maupunmakan sungguhan.. Ego adalah aspek psikologis dari kepribadian dan timbul krn kebutuhanorganisme untuk berhubungan dgn dunia kenyataan. Ego menjadi tempat pusat perencanaan untuk menemukan jalan keluar bagi dorongan-2 yang terdapat dlm“id”nya. Ego dpt membedakan sesuatu yang hanya ada di dlm batin dan susuatuyang ada di duni luar. Super ego merupakan aspek sosiologis dari kepribadian. Aspek ini dptdianggap sbg aspek moral dari kepribadian yang menyalurkan dorongan naluriahke dlm tindakan yang tdk bertentangan dgn norma sosial dan adat kebiasaan.

TEORI SOSIOLOGIS
 Teori ini disebut juga psikologi sosial. Teori ini menitikberatkan padahubungan dan pengaruh antara individu-2 yang dikaitkan dgn perilaku mereka, jadi lebih mengutamakan perilaku klp. Teori ini memandang manusia sebagai social animal yang menyesuaikan diri dengan bentuk kultur lingkungan hidupnya.Keinginan dan perilaku seseorang sebagian besar ditentukan oleh lingkungansosial dimana seseorang menjadi anggotanya. Teori sosiologis mengarahkananalisa perilaku pada kegiatan-2 klp, seperti keluarga, teman sekerja, dansebagainya.

TEORI ANTROPOLOGIS
Teori ini menekankan bahwa sikap dan perilaku manusia dipengaruhiberbagai kelompok masyarakan yg besar spt; kultur, subkultur, dan kelas-2 sosial. Faktor-faktor tersebut memainkan pernan yang amat penting dalam pembentukansikap dan menentukan nilai-nilai yang akan dianut dimana nilai-nilai tersebutmempengaruhi perilakunya.
  
Terdapat tiga faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen
1. 1. Faktor pertama adalah konsumen individual. Artinya, pilihan untuk membeli suatu produk dengan merek tertentu dipengaruhi oleh hal-hal yang ada pada diri konsumen.
2. 2. Faktor kedua adalah lingkungan yang mempengaruhi konsumen. Pilihan-pilihan konsumen terhadap merek dipengaruhi oleh lingkungan yang mengitarinya.
3. 3. Faktor yang ketiga adalah stimuli pemasaran atau juga disebut strategi pemasaran.  Strategi pemasaran yang banyak dibahas adalah satu-satunya variabel dalam model ini yang dikendalikan oleh pemasar.  Dalam hal ini pemasar berusaha mempengaruhi konsumen dengan menggunakan stimuli-stimuli pemasaran seperti iklan dan sejenisnya agar konsumen bersedia memilih merek produk yang ditawarkan.  Strategi pemasaran yang lazim dikembangkan oleh pemasar yaitu yang berhubungan dengan produk apa yang ditawarkan, penentuan harga jual produknya, strategi promosinya, dan bagaimana melakukan distribusi produk kepada konsumennya.

Proses pengambilan keputusan pembelian
Sebelum dan sesudah melakukan pembelian, seorang konsumen akan melakukan sejumlah proses yang mendasari pengambilan keputusan, yakni:
  1. Pengenalan masalah, Konsumen akan membeli suatu produk sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapinya. Tanpa adanya pengenalan masalah yang muncul, konsumen tidak dapat menentukan produk yang akan dibeli.
  2. Pencarian informasi, Setelah memahami masalah yang ada, konsumen akan termotivasi untuk mencari informasi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada melalui pencarian informasi. Proses pencarian informasi dapat berasal dari dalam memori (internal) dan berdasarkan pengalaman orang lain.
  3. Mengevaluasi alternatif, Setelah konsumen mendapat berbagai macam informasi, konsumen akan mengevaluasi alternatif yang ada untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya. Keputusan pembelian Setelah konsumen mengevaluasi beberapa alternatif strategis yang ada, konsumen akan membuat keputusan pembelian. Terkadang waktu yang dibutuhkan antara membuat keputusan pembelian dengan menciptakan pembelian yang aktual tidak sama dikarenakan adanya hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan.
  4. Evaluasi pasca pembelian, merupakan proses evaluasi yang dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada tahap pembuatan keputusan pembelian. Setelah membeli produk tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya. Dalam hal ini, terjadi kepuasan dan ketidakpuasan konsumen. Konsumen akan puas jika produk tersebut sesuai dengan harapannya dan selanjutnya akan meningkatkan permintaan akan merek produk tersebut pada masa depan. Sebaliknya, konsumen akan merasa tidak puas jika produk tersebut tidak sesuai dengan harapannya dan hal ini akan menurunkan permintaan konsumen pada masa depan.