Sabtu, 06 Oktober 2012

ASPEK DALAM ILMU PERILAKU KONSUMEN


 Muhammad Rizal
14210800
3EA16


Tugas Softskill (Aspek-Aspek dalam Ilmu Perilaku Konsumen)

Perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan, menggunakan barang-barang atau jasa ekonomi yang selalu berubah dan bergerak sepanjang waktu. Selain itu merupakan tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa,
dimana mereka dapat mengilustrasikan pencarian untuk membeli, menggunakan, mengevaluasi dan memperbaiki suatu produk dan jasa mereka. Focus dari perilaku konsumen adalah bagaimana individu membuat keputusan untuk menggunakan sumber daya mereka yang telah tersedia untuk mengkonsumsi suatu barang.

TEORI-TEORI PERILAKU KONSUMEN
TEORI EKONOMI MIKRO
Menurut teori ini keputusan membeli merupakan hasil perhitunganekonomisalnya rasional yang sadar. Pembeli akan berusaha malkukan pembelianbarang-barang yang akan memberikan kegunaan atau memberikan kepuasan yangpaling banyak sesuai dengan keinginannya dan harga-harga relatif. Asumsi dari teori ini adalah :
a. konsumen selalu mencoba memaksimumkan kepuasannya dlm batas-bataskemampuan finansialnya.
b. konsumen mempunyai pengetahuan tentang beberapa alternatif sumber untuk memuaskan kebutuhannya.
c. konsumen selalu bertindak rasional.
Teori ini umumnya ditolak karena kenyataanya tidak ada orang yang sebelummembeli barang tertentu terlebih dahulu menghitung teliti marginal utility barangtersebut dan membandingkanya dengan marginal utility dengan barang lain. Teoriini hanya memasukkan faktor ekonomi sebgai variabel pembentuk perilakusedangkan faktor-faktor lain yang sebenarnya turut membentuk perilaku tidak dimasukkan dalam teori ini.

TEORI PSIKOLOGIS
Teori psikologi mendasarkan diri pada faktor-faktor psikologis individuyang selalu dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan lingkungan. Perilaku manusiasangat komplek karena proses mental tidak dapat diamati secara langsung.

TEORI PSIKOANALITIS
Dasar teori ini adalah teori psikoanalisa dari Sigmen Freud. Perilakumanusia merupakan kerjasama dari ketiga aspek dlm struktur kepribadian manusiayi; (1)id (das es), (2)ego (das ich), (3)super ego (das veber ich).
Id adalah aspek biologis merupakan wadah dari dorongan-2 yang ada dlmdiri manusia. Id hanya mengenal dunia obyektif (dunia batin). Misalnya, rasalapar dalam id dapat dipuaskan baik dengan mengkhayalkan makan maupunmakan sungguhan.. Ego adalah aspek psikologis dari kepribadian dan timbul krn kebutuhanorganisme untuk berhubungan dgn dunia kenyataan. Ego menjadi tempat pusat perencanaan untuk menemukan jalan keluar bagi dorongan-2 yang terdapat dlm“id”nya. Ego dpt membedakan sesuatu yang hanya ada di dlm batin dan susuatuyang ada di duni luar. Super ego merupakan aspek sosiologis dari kepribadian. Aspek ini dptdianggap sbg aspek moral dari kepribadian yang menyalurkan dorongan naluriahke dlm tindakan yang tdk bertentangan dgn norma sosial dan adat kebiasaan.

TEORI SOSIOLOGIS
 Teori ini disebut juga psikologi sosial. Teori ini menitikberatkan padahubungan dan pengaruh antara individu-2 yang dikaitkan dgn perilaku mereka, jadi lebih mengutamakan perilaku klp. Teori ini memandang manusia sebagai social animal yang menyesuaikan diri dengan bentuk kultur lingkungan hidupnya.Keinginan dan perilaku seseorang sebagian besar ditentukan oleh lingkungansosial dimana seseorang menjadi anggotanya. Teori sosiologis mengarahkananalisa perilaku pada kegiatan-2 klp, seperti keluarga, teman sekerja, dansebagainya.

TEORI ANTROPOLOGIS
Teori ini menekankan bahwa sikap dan perilaku manusia dipengaruhiberbagai kelompok masyarakan yg besar spt; kultur, subkultur, dan kelas-2 sosial. Faktor-faktor tersebut memainkan pernan yang amat penting dalam pembentukansikap dan menentukan nilai-nilai yang akan dianut dimana nilai-nilai tersebutmempengaruhi perilakunya.
  
Terdapat tiga faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen
1. 1. Faktor pertama adalah konsumen individual. Artinya, pilihan untuk membeli suatu produk dengan merek tertentu dipengaruhi oleh hal-hal yang ada pada diri konsumen.
2. 2. Faktor kedua adalah lingkungan yang mempengaruhi konsumen. Pilihan-pilihan konsumen terhadap merek dipengaruhi oleh lingkungan yang mengitarinya.
3. 3. Faktor yang ketiga adalah stimuli pemasaran atau juga disebut strategi pemasaran.  Strategi pemasaran yang banyak dibahas adalah satu-satunya variabel dalam model ini yang dikendalikan oleh pemasar.  Dalam hal ini pemasar berusaha mempengaruhi konsumen dengan menggunakan stimuli-stimuli pemasaran seperti iklan dan sejenisnya agar konsumen bersedia memilih merek produk yang ditawarkan.  Strategi pemasaran yang lazim dikembangkan oleh pemasar yaitu yang berhubungan dengan produk apa yang ditawarkan, penentuan harga jual produknya, strategi promosinya, dan bagaimana melakukan distribusi produk kepada konsumennya.

Proses pengambilan keputusan pembelian
Sebelum dan sesudah melakukan pembelian, seorang konsumen akan melakukan sejumlah proses yang mendasari pengambilan keputusan, yakni:
  1. Pengenalan masalah, Konsumen akan membeli suatu produk sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapinya. Tanpa adanya pengenalan masalah yang muncul, konsumen tidak dapat menentukan produk yang akan dibeli.
  2. Pencarian informasi, Setelah memahami masalah yang ada, konsumen akan termotivasi untuk mencari informasi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada melalui pencarian informasi. Proses pencarian informasi dapat berasal dari dalam memori (internal) dan berdasarkan pengalaman orang lain.
  3. Mengevaluasi alternatif, Setelah konsumen mendapat berbagai macam informasi, konsumen akan mengevaluasi alternatif yang ada untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya. Keputusan pembelian Setelah konsumen mengevaluasi beberapa alternatif strategis yang ada, konsumen akan membuat keputusan pembelian. Terkadang waktu yang dibutuhkan antara membuat keputusan pembelian dengan menciptakan pembelian yang aktual tidak sama dikarenakan adanya hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan.
  4. Evaluasi pasca pembelian, merupakan proses evaluasi yang dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada tahap pembuatan keputusan pembelian. Setelah membeli produk tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya. Dalam hal ini, terjadi kepuasan dan ketidakpuasan konsumen. Konsumen akan puas jika produk tersebut sesuai dengan harapannya dan selanjutnya akan meningkatkan permintaan akan merek produk tersebut pada masa depan. Sebaliknya, konsumen akan merasa tidak puas jika produk tersebut tidak sesuai dengan harapannya dan hal ini akan menurunkan permintaan konsumen pada masa depan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar