Kamis, 28 Maret 2013

KLKP


MUHAMMAD RIZAL
14210800
3EA16

World Finance Flow

contoh kasus dari kegiatan World Finance Flow.



                                                 Financial Flow

Contoh kasus yang terjadi : ada seorang pengusaha Genset sebut saja dia B. dan B sangat membutuhkan sebuah modal sebesar 500jt. Kebetulan ada seseorang yang memiliki uang sebesar 500jt sebut saja dia A. Alasan mengapa A mau meminjamkan modal kepada B tentu saja dikarenakan adanya Double Considnce: Kepercayaan dan Bahan/Uang. Si A ini ingin meminjamkan modal kepada B tetapi melalui perantara dari Bank sebut saja Bank Siti. Si A menggunakan perantara bank siti agar memperoleh keuntungan misalnya si A mendapat keuntungan 5% dari bank siti, sedangkan bank siti mendapat keuntungan 7% dari si B sebagai perantara antara si A dengan si B. Namun apabila si B mengalami kebangkrutan segala resiko dan kerugian akan di tanggung oleh bank siti.

Apabila si A ingin mendapatakan untung yang lebih besar si A dapat memasukan modalnya ke pasar modal. Karena bunga yang didapatkan si A dari pasar modal lebih besar dibandingkan bunga yang diberikan oleh bank siti. Si A menginvestasikan uangnya langsung ke si B untuk obligasi, lalu si B akan memberi deviden kepada si A, Misal si B untung 100 juta maka 40 juta akan menjadi laba ditahan untuk pertambahan modal, dan 60 juta akan dibagikan 50% untuk si A dan 50% untuk si B.  Dan persentase pembagian keuntungan ditentukan oleh si B.
Kembali lagi apabila si A dan si B melalui perantara bank siti, disin bank siti akan berfikir tindakan apa yang harus ia lakukan apabila suatu saat si B meninggal dunia, maka bank siti mencari sebuah perusahaan yang mau menanggung resiko dan kerugian atas meninggalnya si B. Namun setiap bulannya bank siti harus membayar uang misalnya sebesar 10jt kepada perusahaan sebut saja PT.GHI. Karena tindakan PT.GHI yang mau menangung resiko yang ada pada bank siti maka PT.GHI disebut sebagai perusahaan asuransi dan resiko yang ditanggung adalah kematian maka dapat disebut sebagai asuransi jiwa. Namun PT.GHI juga berfikir tidak mampu menanggung resiko ini sendiri. Maka PT.GHI mencari perusahaan lain sebut saja PT.DEF, karena PT.DEF mau membantu menanggung resiko yang ada pada PT.GHI maka PT.DEF disebut sebagai Reasuransi. PT.DEF menawarkan kepada PT.GHI bahwa dia mampu menggung resiko sebesar 400jt maka PT.DEF mendapa premi sebesar 8jt sedangkan PT.GHI mendapat 2jt. Namun disini PT.DEF juga merasa tidak mampu menanggung resiko sebesar 400 jt, maka dia mencari perusahaan lain yang mau membantu menggung resiko tersebut dan PT.HIJ sebut saja mau menangggung resiko sebesar 300jt maka PT.HIJ mendapat premi sebesar 6 juta sedangkan PT.DEF mendapat premi 2juta dan menaggung resiko sebesar 100jt. PT.HIJ berani menggung beban resiko yang paling besar maka PT.HIJ dapat disebut sebagai Retrosesi.

Misal i1 = bunga yang didapatkan si A pada bank, i2 = bunga bank untuk si B, i3= bunga pasar modal. Persepsi 1 jika pemerintah ingin rakyat memasukkan uangnya ke bank untuk mengontrol peredaran uang (Bank Indonesia) maka akan menaikkan bunga untuk si A, maka i2 > i1 , dan i1 < i3 , dan si B daripada meminjam uang kepada bank maka si B akan menjual usahanya di pasar modal, namun karena sulitnya urusan adminstrasi mak si si B akan diantara , i1 < i3 < i2.

Misal: Si B tadi mendapat uang 500 juta sebagai modal usaha sapinya, maka dia akan membeli mesin untuk mengefisiensi usahanya, dan si B tidak tahu kapan waktu mesin ini masih bisa berjalan, maka dia akan mencari PT.KLM untuk menjamin mesin milik si B, maka si B akan membayar 20jt pada si klm, dan jika si klm akan mengganti mesin jika rusak misal harga mesin itu harganya 1 milyar, dan PT.KLM mengalihkan resiko kepada PT,DEF, maka PT.KLM akan mendapakan premi 3jt dan membayar 300jt, dan PT.DEF membayar 700jt, dan di Indonesia asuransi ini dinamakan asuransi kerugian. Lalu PT.HIJ membuat 3 perusahaan RST, UVW, dan OPQ mendapatkan keuntungan. Dan kebetulan bank siti menjual saham dan obligasi maka PT.GHI juga ikut masuk pasar modal, begitu pula dengan PT.KLM ikut masuk ke pasar modal karena lebih murah dibandingkan meminjam pada bank siti. PT.RST, UVW, dan OPT  akhirnya membeli saham bank siti, PT.GHI, dan PT.KLM.


RST membeli siti = 20%, GHI = 21 %, KLM = 22%
UVW membeli siti = 15%, GHI = 10 %, KLM = 10%
OPQ membeli siti = 10%, GHI = 20 %, KLM = 15%

Maka PT.HIJ dengan kata lain telah mendominasi kepemilikan walaupun pemerintah telah menetapkan tidak boleh mempunyai lebih dari 50% kepemilikan, oleh karena itu PT.HIJ mengintervensi bank siti karena untungnya rendah, maka bank siti akan membuat perusahaan leasing PT.ARD yang mencari partner misal PT.TLE yang mempunyai anak perusahaan pembuat motor = ELT yang mengasuransikan kepada PT. GHI dan mobil = LET yang mengasuransikan perusahaannya kepada PT.KLM. Karena PT.TLE ingin mendapatkan keuntung lebih oleh karena itu ia menjual perusahaannya di pasar modal dan akhirnya dibeli lagi oleh PT.HIJ. Maka inilah yang disebut World Financial Flow.

Jumat, 22 Maret 2013

Contoh Kasus dan Di Analisis dengan Metode Ilmiah


Muhammad Rizal

14210800

3ea16



Keterkaitan antara Analisis Kasus dengan Adanya Metode Ilmiah


Metode ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.

Karakterisasi Metode Ilmiah

Metode ilmiah bergantung pada karakterisasi yang cermat atas subjek investigasi. Dalam proses karakterisasi, ilmuwan mengidentifikasi sifat-sifat utama yang relevan yang dimiliki oleh subjek yang diteliti. Selain itu, proses ini juga dapat melibatkan proses penentuan (definisi) dan pengamatan; pengamatan yang dimaksud seringkali memerlukan pengukuran dan/atau perhitungan yang cermat.
Proses pengukuran dapat dilakukan dalam suatu tempat yang terkontrol, seperti laboratorium, atau dilakukan terhadap objek yang tidak dapat diakses atau dimanipulasi seperti bintang atau populasi manusia. Proses pengukuran sering memerlukan peralatan ilmiah khusus seperti termometer, spektroskop, atau voltmeter, dan kemajuan suatu bidang ilmu biasanya berkaitan erat dengan penemuan peralatan semacam itu. Hasil pengukuran secara ilmiah biasanya ditabulasikan dalam tabel, digambarkan dalam bentuk grafik, atau dipetakan, dan diproses dengan perhitungan statistika seperti korelasi dan regresi. Pengukuran dalam karya ilmiah biasanya juga disertai dengan estimasi ketidakpastian hasil pengukuran tersebut. Ketidakpastian tersebut sering diestimasikan dengan melakukan pengukuran berulang atas kuantitas yang diukur

Langkah-langkah yang ditempuh dalam metode ilmiah adalah sebagai berikut:

1. Perumusan masalah

Perumusan masalah adalah langkah awal dalam melakukan kerja ilmiah. Masalah adalah kesulitan yang dihadapi yang memerlukan penyelesaiannya atau pemecahannya. Masalah penelitian dapat di ambil dari masalah yang ditemukan di lingkungan sekitar kita, baik benda mati maupun makhluk hidup. Misalnya, saat kamu berada di pantai dan mengamati ombak di lautan. Pada saat itu di pikiranmu mungkin timbul pertanyaan, mengapa terjadi ombak? Atau, bagaimanakah cara terjadinya ombak? Untuk dapat merumuskan permasalahan dengan tepat, maka perlu melakukan identifikasi masalah.Agar permasalahan dapat diteliti dengan seksama, maka perlu dibatasi. Pembatasan diperlukan agar kita dapat fokus dalam menyelesaikan penelitian kita.

Hal-hal yang harus diperhatikan di dalam merumuskan masalah, antara lain sebagai berikut :
  1. Masalah hendaknya dapat dinyatakan dalam bentuk kalimat Tanya.
  2. Rumusan masalah hendaknya singkat, padat, jelas dan mudah dipahami. Rumusan masalah yang terlalu panjang akan sulit dipahami dan akan menyimpang dari pokok permasalahan.
  3. Rumusan masalah hendaknya merupakan masalah yang kemungkinan dapat dicari cara pemecahannya. Permasalahan mengapa benda bergerak dapat dicari jawabannya dibandingkan permasalahn apakah dosa dapat diukur. 
2. Perumusan hipotesis

Ketika kita mengajukan atau merumuskan pertanyaan penelitian, maka sebenarnya pada saat itu jawabanya sudah ada dalam pikiran. Jawaban tersebut memang masih meragukan dan bersifat sementara, akan tetapi jawaban tersebut dapat digunakan untuk mengarahkan kita untuk mencari jawaban yang sebenarnya. Pernyataan yang dirumuskan sebagai jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian disebut sebagai hipotesis penelitian. Hipotesisi penelitian dapat juga dikatakan sebagai dugaan yang merupakan jawaban sementara terhadap masalah sebelum dibuktikan kebenarannya. Oleh karena berupa dugaan maka hipotesis yang kita buat mungkin saja salah. Ileh karena itu, kita harus melakukan sebuah percobaan untuk menguji kebenaran hipotesis yang sudah kita buat

3. Perancangan penelitian

Sebelum dilakukan penelitian terlebih dahulu harus dipersiapkan rancangan penelitiannya. Rancangan penelitian ini berisi tentang rencana atau hal-hal yang harus dilakukan sebelum, selama dan setelah penelitian selesai. Metode penelitian, alat dan bahan yang diperlukan dalam penelitian juga harus disiapkan dalam rancangan penelitian.

Penelitian yang kita lakukan dapat berupa penelitian deskriptif maupun penelitian eksperimental. Penelitian deskripsi merupakan penelitian yang memberikan gambaran secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta dan sifat-sipat objek yang diselidiki. Contoh dari penelitian deskriptif, misalnya penelitian untuk mengetahui populasi hewan komodo yang hidup di Pulau komodo pada tahun 2008.
Adapun penelitian eksperimental merupakan penelitian yang menggunakan kelompok pembanding. Contoh penelitian eksperimental, misalnya penelitian tentang perbedaan pertumbuhan tanaman di tempat yang terkena matahari dengan pertumbuhan tanaman di tempat yang gelap.

Selain rancangan penelitian, terdapat beberapa faktor lain yang juga harus diperhatikan. Faktor pertama adalah variabel penelitian, sedangkan yang kedua adalah populasi dan sampel. Variabel merupakan faktor yang mempengaruhi hasil penelitian. Populasi merupakan kumpulan/himpunan dari semua objek yang akan diamati ketika melakukan penelitian, sedangkan sampel merupakan himpunan bagian dari populasi. 

Di dalam penelitian, variabel dapat dibedakan menjadi :
  1. Variabel bebas yaitu variabel yang sengaja mengalami perlakuan atau sengaja diubah dan dapat menentukan variabel lainnya (variabel terikat)
  2. Variabel terikat yaitu variabel yang mengalami perubahan dengan pola teratur (dipengaruhi oleh variabel bebas)
  3. Variabel control yaitu variabel yang digunakan sebagai pembanding dan tidak mengalami perlakuan atau tidak diubah-ubah selama penelitian.
4. Pelaksanaan penelitian 

Langkah langkah pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut : 

a. Persiapan penelitian biasanya diwujudkan dalam pembuatan rancangan penelitian. Alat, bahan, tempat, waktu dan teknik pengumpulan data juga harus dipersiapkan dengan baik.

b. Pelaksanaan 
  • Pengumpulan/pengambilan data
a) Data kualitatif merupakan data yang diperoleh dari hasil pengamatan dengan menggunakan alat indra, seperti indra penglihatan (mata), indra penciuman (hidung), indra pengecap (lidah), indra pendengaran (telinga), dan indra peraba (kulit). Contohnya adalah ketika kita melakukan pengamatan buah mangga maka data kualitatif yang dapat kita peroleh adalah mengenai rasa buah, warna kulit, dan daging buah, serta wangi atau aroma buah.
b) Data kualitatif merupakan data yang diperoleh dari hasil pengukuran sehingga akan diperoleh data berupa angka-angka. Contohnya adalah data mengnai berat buah mangga,ketebalan daging buah, diameter buah mangga.
  • Pengolahan data, setelah data-data yang kita perlukan berhasil dikumpulkan maka tahapan selanjutnya adalah melakukan pengolahan atau analisis data. Data yang kita peroleh dapat ditulis atau kita nyatakan dalam beberapa bentuk, seperti table, grafik dan diagram.
  • Menarik kesimpulan, setelah pengolahan data melalui analisis selesai dilakukan maka kita dapat mengetahui apakah hipotesis yang kita buat sesuai dengan hasil penelitian atau mungkin juga tidak sesuai. Selanjutnya kita dapat mengambil kesimpilan dari penelitian yang telah kita lakukan. Kesimpulan yang kita peroleh dari hasil penelitian dapat mendukung hipotesis yang kita buat, tetapi kesimpulan yang kita ambil harus dapat menjawab permasalahan yang melatarbelakangi penelitian.
5. Pelaporan penelitian

Sistematika penyusunan laporan penelitian:
  1. Pendahuluan, bagian pendahuluan merupakan bagian awal dari laporan hasil penelitian dan berisi tentang latar belakang dilaksanakannya penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan hipotesis
  2. Telaah kepustakaan/kajian teori, bagian kajian teori merupakan bagian yang berisi tentang hasil telaah yang dilakukan oleh peneliti terhadap teori dan hasil-hasil penelitian terdahulu yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.
  3. Metode penelitian, berisi segala sesuatu yang dilakukan oleh peneliti mulai dari persiapan, pelaksanaan dan akhir dari sebuah penelitian. Bagian metode penelitian berisi tentang teknik pengambilan data, cara atau teknik pengolahan data, populasi dan sampel, alat, bahan, tempat dan waktu penelitian.
  4. Hasil dan pembahasan penelitian, berisi tentang data hasil penelitian yang berhasil dikumpulkan selama penelitian. Data yang diperoleh disampaikan dalam bentuk grafik, tabel , atau diagram.
  5. Kesimpulan dan saran, berisi tentang kesimpulan yang dihasilkan merupakan jawaban terhadp hipotesis yang sudah diuji kebenarannya. Saran dari peneliti kepada pihak lain, yaitu pembaca dan bagi peneliti lainnya untuk melakukan penelitian-penelitian selanjutnya.
CONTOH KASUS

Dalam era globalisasi persingan di dalam industri semakin ketat. Banyak industri baru yang bermunculan tetapi tidak sedikit juga perusahaan yang harus gulung tikar. Sebingga untuk mempertahankan ekistensiinya di dunia bisnis, perusahaan harus memiliki sistem panasaran yang baik. Pemasam merupakan faktor paling utama yang dapat meningkatkm penjualan sebuah produk.

Pemasaran dalam penelitian ini mencakup seluruh aspek pamasaran, termasuk di dalamnya pengembangan produk yang baik, penetapan harga yang bersaing dan kemampuan untuk mengkomunikasikan apa yang dimiliki perusahaan sebagai produsen kepada konsumen Dalam mamasarkan suatu produk, informasi mengenai suatu produk yang bersangkutan sangatlah penting. Olebh karena itu, untuk menyampaikan informasi tersebut kepada konsumen perusahaan melakukan kegiatan promosi.

Promosi adalah segala bentuk upaya untuk memperkenalkan atau meningkatkan pamahaman para pelanggan rnaupun calon pelanggan tahadap produk yang dihasilkan perusahaan. Melalui kegiatan promosi, pausahaan menyampaikan informasi mengenai keunggulan dan keistimewaan produk yang ditawarkan kepada konsumen sasaran, supaya pada akhimya dapat meningkatkan penjualan produk tersebut.
Pemilih suatu strategi promosi berkaitan erat dengan biaya promosi itu sendiri, namun itu semua tidak menjadi masalah  mengingat biaya promosi rnerupakan salah satu komponen biaya dari suatu produk.  

Namun yang penting harus menjadi pertimbangan bahwa dengan biaya promosi tertentu harus dapat mendongkrak penjualan sejumlah tertentu. Oleh karena itu, perusahaan perlu mempertimbangkan strategi promosi yang terbaik dan mengoptimalkan dana yang tersedia untuk kegiatan promosi agar penjualan produk dapat meningkat sesuai target perusahaan.

Sudah satu industri yang sedang beakembang pesat saat ini adalah  industri telekomlmikasi seluler. Pasaingan yang terjadi antar industri sejenis  ini membuat semua pemain seluler semakin gencar melakukan promosi dengan menawarkan tarif murah. Hal ini semata-mata dilakukan untuk menarik konsumen dan meningkatkan penjualan.

Di Indonesia teadapat tiga opaator seluler terbesar dan bersaing ketat, yaitu : Telkomsel, Excelcornindo (XL), dan lndosat yang memiliki peranan penting dalam perkembangan industinya. Terlepas dari semua itu, saat ini ada 9 operator telepon seluler di Indonesia yang terdiri dari basis teknologi GSM dan CDMA Bahkan Baru-baru ini muncul lagi pemain baru yaitu Axis (www.wikimucom).

Pasaingan antar operator terebut selalu mencoba mengungguli satu dengan lainnya. Persainagan inilah yang menjadikan mereka selalu berlomba-lomba untuk meningkatkan  mutu, fasiitas dan pelayanan agar dapat merebut pelanggan terbanyak, minimal dapat mempertahankan pasar yang telab mereka kuasai.

Dalam industri telekomunikasi seluler Indonesia dewasa ini, pasar pengguna ponsel dikuasai hampir sekitar 54 persennya oleh Telkomsel. PT. Telkomsel adalah operator telekomunikasi GSM yang pertama di Indonesia deagan layanan pascabayarnya yang diluncurkan pada tanggal 26 Mei 1995. Kemudian pada November 1997 Telkomsel menjadi opaator seluler pertama di Asia yang menawarkan layanan prabayar GSM (www.wikipediacom).

Saat ini saham Telkomsel dimiliki oleh Telkom (65%) dan perusahaan telekomunikasi Singapura SingTel(35X). Telkom merupakan BUMN Indonesia yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia, sedangkan SingTel merupakan perusahaan yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Singapura Telkomsel memiliki tiga produk GSM, yaitu Kartu HALO (pascabayar), simF'ATl (pmbayar), dan kartu AS (prabayar). Ketiga produk t&ut memiliki segmentasi pasar yang berbeda Kartu HALO ditargelkan untuk pelan- &owmi menengah ke atas, simPATl ditaaedcan untuk pelanggan &owmi meoengah, dan Kabu AS ditargedcan untuk kdangan ekowmi lemah.

Setelah menganalisis kasus diatas tentang perusahaan telekomunikasi yang menawarkan produk provider, maka kasus tersebut dapat dikembang menjadi suatu penelitian metode ilmiah. Dibawah ini contoh penelitian metode ilmiah dengan beberapa kerangka metode ilmiah. Penelitian metode ilmiah ini tentang perusahaan telekomunikasi IM3 dengan judul " Pengaruh Marketing Mix Terhadap Loyalitas Konsumen Kartu Pra Bayar IM3" . 

Pengaruh Marketing Mix Terhadap Loyalitas Konsumen Kartu Pra Bayar IM3

1.1 Latar Belakang Masalah

Manusia mempunyai banyak kebutuhan yang harus dipenuhi, baik kebutuhan yang bersifat biogenetik seperti rasa lapar dan haus maupun kebutuhan yang bersifat psikogenetik, yaitu kebutuhan akan pengakuan, penghargaan dan rasa kepemilikan. Kebutuhan adalah keadaan merasa tidak memliki kepuasan dasar dan bersifat naluriah sedangkan keinginan adalah hasrat akan pemuas tertentu dari kebutuhan tersebut, sehingga keinginan merupakan kebutuhan buatan yaitu kebutuhan yang dibentuk oleh lingkungan hidupnya. Keinginan terhadap suatu produk yang didukung dengan kemampuan serta kesediaan membelinya akan menciptakan permintaan.

Strategi pemasaran untuk menciptakan permintaan melalui Loyalitas konsumen dipengaruhi oleh barang atau jasa yang dibutuhkan konsumen, harga barang atau jasa, upaya mendistribusikan barang atau jasa dari produsen kepada konsumen dan kegiatan memperkenalkan kepada konsumen (promosi ). Jelasnya bahwa kegiatan memasarkan suatu produk dipengaruhi oleh interaksi dari keempat hal tersebut diatas, dalam buku teks bahasa inggris hal tersebut dinyatakan dengan istilah marketing mix, marketing mix merupakan campuran (mix) yakni interaksi dari empat hal tersebut, yaitu produk (product), harga (price), promosi (promotion) dan distribusi (place). Masing-masing variabel tersebut berinteraksi satu sama lain guna menciptakan suatu permintaan terhadap barang atau jasa yang ditawarkan memberikan manfaat, diterima baik oleh konsumen yang pada ujungnya pelanggan akan menjadi loyal (Sutisna, 2003: 41)

Loyalitas adalah suatu komitmen yang mendalam untuk membeli kembali atau berlangganan suatu produk atau jasa secara konsisten dimasa yang akan datang. Sehingga dapat menyebabkan pengulangan pembelian merek yang sama walaupun ada pengaruh situasi dan berbagai usaha pemasaran yang berpotensi untuk menyebabkan tindakan perpindahan merek, perusahaan untuk mendapatkan loyalitas atau kesetiaan konsumen perlu strategi pemasaran yang tepat dan komplek. Konsumen akan menjadi loyal pada merek-merek yang berkualitas dan menawarkannya dengan harga yang wajar selain itu para penjual juga beranggapan bahwa konsumen akan menjadi loyal pada suatu produk jika produk tersebut mudah didapatkan saat dibutuhkan, dan yang tidak kalah penting loyalitas terbentuk melalui promosi yang ditawarkan perusahaan dengan mengkomunikasikan kebaikan-kebaikan produknya (Sutisna, 2003: 40)

Kartu prabayar IM3 merupakan salah satu produk dari PT Indosat Tbk yang bergerak melayani pelanggan di bidang jasa telekomunikasi, produk ini sudah sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia, mempunyai pelanggan yang banyak dan cukup diperhitungkan oleh para pesaingnya. kita ketahui bersama persaingan diantara produk sejenis akhir-akhir ini sangat ketat, baik dalam produk, harga, distribusi, promosi dan lain sebagainya, hal ini menuntut perusahaan untuk lebih kreatif dalam menarik perhatian konsumen.

Salah satu upaya yang dilakukan dalam menghadapi persaingan ini PT Indosat Tbk dengan produk IM3 memberikan kualitas pelayanan yang terbaik kepada konsumen, kualitas pelayanan tersebut terdiri dari kualitas produk, harga, distribusi dan promosi. Hal ini dilakukan semata-mata bertujuan untuk mendapatkan kepuasan yang diinginkan konsumen, sehingga konsumen itu menjadi loyal dalam menggunakan produk yang dihasilkan.

Kemampuan produk untuk memberikan kepuasan pada pemakainya akan menguatkan kedudukan atau posisi produk dalam benak konsumen, sehingga memungkinkan konsumen menjadikan pilihan pertama bilamana akan terjadi pembelian diwaktu yang akan datang. kualitas produk yang ditawarkan dan dari kartu prabayar IM3 diantaranya dengan memberikan fitur dan layanan yang tersedia di dalam kartu yaitu mulai dari sms, i-ring, transfer pulsa, IM3-access, GPRS, MMS, slir, Confirence Call dan lain-lain.
Harga suatu produk dapat menunjukkan dan mempengaruhi bagaimana konsumen itu loyal, jika suatu produk ditawarkan dengan harga yang wajar dan mampu mempengaruhi konsumen agar melakukan pembelian secara konsisten bukan tidak mungkin konsumen akan menjadi loyal.

Kualitas pelayanan dalam harga yang diberikan melalui produk IM3 yaitu dengan memberikan nominal pengisian pulsa dari lima ribu rupiah hingga jutaan rupiah, hal ini dimaksudkan memberikan banyak pilihan kepada konsumen agar harga nominal pulsa isi ulang IM3 terjangkau oleh semua lapisan. Kartu perdana IM3 dijual dengan harga relatif murah menyediakan vocer sms dengan nominal limaribu, limabelas ribu dan paket sms untuk pelayanan yang 100% sms.

Peran distribusi juga sangat besar dalam menjadikan konsumen itu loyal, seorang pemasar harus selalu siap menyediakan produk kepada konsumen, selalu menyediakan produk di outlet outlet hal ini dilakukan agar konsumen tidak lari ke merek lain.
Distribusi dari kartu IM3 ini selalu ditingkatkan, diperluas dan menjangkau keberbagai wilayah hingga ke pedesaan untuk menunjang kelancaran distribusi produk IM3, PT Indosat Tbk menambahkan tower atau antena untuk memberikan kemudahan sinyal sehingga ditribusi kartu IM3 itu dapat lebih lancar.

Promosi juga berperan penting dalam menjadikan konsumen itu loyal, dalam melakukan promosi produk hendaknya ditampilkan sesering mungkin di media, promosi yang menarik berkesan dan mudah dipahami. Untuk mendapatkan perhatian dan tanggapan dari calon konsumen kartu IM3 melakukan promosi di berbagai media, memilih bintang film, artis penyanyi sebagai bintang iklannya, hal ini bertujuan untuk menerik perhatian dan menaruh minat kepada calon konsumen untuk memakainya.

Penelitian ini sengaja dilakukan dengan mengambil sampel pada mahasiswa STAIN Surakarta, karena mahasiswa merupakan orang yang selalu tanggap dengan teknologi serta orang yang relatif banyak membawa ponsel. Sekarang ponsel tidak hanya sebagai alat komunikasi tetapi sekarang digunakan sebagai gaya. Untuk itu fitur yang lengkap pada suatu kartu pasti akan mendapat respon baik dari konsumen dalam penelitian ini adalah mahasiswa STAIN Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk dapat menjelaskan dan mengetahui bahwa strategi marketing mix yang dilakukan oleh PT Indosat Tbk benar-benar dapat menjadikan konsumen itu loyal dalam memakai produk kartu IM3 serta mengetahui seberapa besar pengaruhnya terhadap loyalitas konsumen.

Berdasarkan paparan tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Marketing Mix Terhadap Loyalitas Konsumen Kartu Pra Bayar IM3”( Studi Kasus Pada Mahasiswa Stain Surakarta )

1.2  Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka identifikasi masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut
1. Kegiatan memasarkan suatu produk dipengaruhi oleh interaksi empat hal yang biasa disebut marketing mix yaitu produk, harga, distribusi dan promosi.
2. Perusahaan menghadapi persaingan di pasar perlu strategi pemasaran perusahaan yang tepat, upaya ini dilakukan dengan maksud untuk mencari informasi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam pembelian suatu produk.
3. Konsumen bisa dikatakan loyal pada suatu produk bila mana konsumen tersebut mempunyai komitmen untuk membeli kembali atau berlangganan suatu produk atau jasa sehingga dapat menyebabkan pengulangan pembelian di lain kesempatan. Konsumen mungkin juga tidak loyal dengan produk yang ditawarkan dengan melihat produk lain yang sejenis.
4. Untuk mendapatkan kepuasan atau loyalitas konsumen memang bukan perkara mudah, hal yang bisa dilakukan adalah dengan menerapkan strategi dari marketing mix itu dengan hati-hati.

1.3 Batasan Masalah
  1. Subjek penelitian disini adalah Mahasiswa STAIN Surakarta yang menggunakan atau pernah menggunakan kartu prabayar IM3, hal ini diketahui dengan melakukan wawancara secara langsung terhadap calon responden sebelum melakukan penelitian
  2. Variabel yang akan diteliti hanya terbatas pada produk, harga, distribusi dan promosi. serta loyalitas konsumen kartu prabayar IM3
1.4  Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang dikemukakan di atas maka pokok permasalahan yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah :
  1. Apakah terdapat pengaruh signifikan antara produk terhadap loyalitas konsumen kartu prabayar IM3.
  2. Apakah terdapat pengaruh signifikan antara harga terhadap loyalitas konsumen kartu prabayar IM3.
  3. Apakah terdapat pengaruh signifikan antara distribusi terhadap loyalitas konsumen kartu prabayar IM3
  4. Apakah terdapat pengaruh signifikan antara promosi terhadap loyalitas konsumen kartu prabayar IM3.
1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah Untuk menguji pengaruh produk, harga, distribusi dan promosi terhadap loyalitas konsumen kartu prabayar IM3

1.6 Manfaat Penelitian

1. Bagi Akademisi
Hasil penelitian ini di harapkan dapat menambah referensi bagi penelitian berikutnya.

2. Bagi Praktisi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi yang positif untuk memahami karakteristik pembeli kepada perusahaan yang diteliti sehingga dapat menjadi pertimbangan dalam rangka menentukan strategi perusahaan terhadap pembentukan layanan konsumen yang berkualitas sehingga pada akirnya akan terbentuk loyalitas konsumen terhadap produk IM3.

Referensi:

Yustia, Anissa.2008."Analisis Pengaruh Promosi Terhadap Tingkat Penjualan Produk Simpati PT. Telkomsel Tbk. Bandung : ITB


http://wordskripsi.blogspot.com/2010/02/pengaruh-marketing-mix-terhadap.html


Blogspot.com.” Pengertian, Karakteristik dan Langkah - Langkah Metode Ilmiah”. http://gogopratamax.blogspot.com/2012/04/pengertian-karakteristik-dan-langkah.html

http://melisanti91.blogspot.com/2013/03/keterkaitan-antara-analisis-kasus.html